Wednesday, 3 October 2012

Si Cantik Kain Tenun



Hello fellas!

Setelah sekian lama sibuk berkutat dengan thesis dan kesibukan lainnya, akhirnya sekarang aku punya waktu juga untuk blog ini. Yes I passed my education level and I guess that I decided to focus on the real world.

Kali ini aku mau sedikit cerita tentang kain tenun. Kain tenun? Yuph, kain tenun yang cantik, Indonesia banget dan dikenal mahal harganya. Dulu aku sempat berpikir kenapa kain seperti itu mahal banget harganya. Is it worth to be owned?





Tanggal 3 Oktober 2012 kebetulan aku ikut serta dalam salah satu event client-ku dan disana ada nuansa kain tenun. Ada sesuatu yang menarik hati di sudut ruangan, yaitu seorang pengrajin kain tenun yang sedang menenun ditempat. Yes, it was interesting for me!

Aku dan teman wartawan tertarik untuk mengetahui sedikit banyak tentang kain tenun. Kain tenun harus dibuat dengan sangat tekun. Kain tenun sepanjang 2 meter bisa dikerjakan selama 3 bulan. Aku percaya 3 bulan itu waktu yang dibutuhkan bagi mereka yang sudah terbiasa menenun dan rajin, bukan untuk orang awam seperti aku yang tentunya harus berlatih dahulu. Hehehe..

Sepintas, kain tenun itu mahal dengan kisaran harga Rp 1.500.000,00 untuk kain tenun biasa, dan Rp 3.000.000,00 untuk kain tenun sutra. Coba dipikir lagi... Rp 1.500.000,00 dibuat dalam waktu 3 bulan. Berarti dalam sebulan sang penenun mendapatkan uang Rp 500.000,00. Ingat, uang itu belum kita kurangi dengan harga bahan baku. Dengan perhitungan seperti ini, tentu kita tidak bisa menyebut kain tenun seolah-olah “Mahal” tanpa memperhatikan sisi ini.

Akhirnya, aku dan temanku berpikir bahwa harga sekian nampaknya tidak wajar alias masih terlalu rendah. Kami pun tertarik dengan kelangsungan budaya Indonesia yang satu ini. Syukurlah, penenun di daerah asal mampu menarik perhatian sang generasi muda mereka. Alhasil, sekitar 85% generasi mereka masih tertarik untuk melanjutkan usaha kain tenun ini.

Lalu, bagaimana dengan mereka yang tidak mengerti akan proses pembuatan kain tenun ini sehingga mereka menawar sesuka hati layaknya di Mangga Dua? Aku bertanya kepada si Ibu penenun tentang hal ini, “Bu, kalau orang biasa yang ngga tau proses pembuatannya lama begini, lalu kain tenun yang harganya 1,5jt itu ditawar dengan harga 500rb bahkan 400rb gimana Bu? Sakit hati banget kali yaa..”

Dengan lantang dan seakan menghayati hal itu, temanku berkata, “Bu, kalo ada yang nawar gitu langsung omelin aja suruh datang ke pameran, suruh lihat prosesnya sana!” Dan kami pun tertawa bersama.

Kain tenun itu cantik, prosesnya memakan waktu lama, dibutuhkan ketekunan dan kesabaran agar hasilnya cantik dan rapi. Indahnya warna-warni hasil karya anak bangsa :)

Aku dan Aneka Kain Tenun Cantik :)

2 comments:

Unknown said...

wihh foto yang terakhir cantiknya ..hehehe


hmm..salam kenal...mampir ke blogku ea..follow sukses, followback ea Non...thank's qiu..salam persahabatan dari aku.

Felicia Fey said...

Halo Ahmad, iya aku uda follow blog km, tp nama km blm ada di daftar follower aku ^^