Setelah lama ngga nulis di
blog, I guess I need to back. Nulis apa aja yang mau gue tulis. Penting ngga
penting, terserah bagaimana orang memandangnya.
Secara ngga sengaja gue
melihat adik gue nonton episode pertama “Good Doctor”, drama Korea tahun 2013. Dari
episode pertama, gue ngerasa alur ceritanya menyentuh. Selalu ada pelajaran
hidup yang bisa ditarik dari sana. Well, belajar ngga harus melalui text book,
lecturing, atau seminar. Learn from your surrounding, even through film.
Disini gue mau share pelajaran apa aja yang gue dapat dari "Good Doctor"
Pertama, pentingnya arti mempertahankan mimpi. Gue salut banget sama tokoh utama. Keterbatasan tidak
menghalangi seseorang untuk meraih mimpi. Keadaan dan masa lalu kita, bahkan
keadaan masa kini tidak sepatutnya menghalangi kita dalam meraih mimpi.
Kedua, arti pengorbanan. Diperlukan hati dan cinta yang seluas samudera untuk
dapat berkorban untuk orang lain. Menurut gue, jika seseorang berkorban,
berarti orang itu memiliki kasih di hidupnya.
Ketiga, arti ketulusan. Hal yang sulit banget untuk dilihat semakin gue besar dan
melihat dunia ini. Orang yang tulus tentunya harus punya sensitivitas terhadap
apa yang diyakini hatinya, melakukan sesuatu berdasarkan apa yang yang hati
kecilnya katakan, tanpa mempedulikan apa omongan orang. Hal ini bisa dilihat
dari Cha Yoon Seo dalam mencintai Park Shi On, dan bagaimana Shi On mampu
menerima kembali orang tua dan teman masa kecil yang menjahatinya.
Keempat, gambaran cowo menarik. Wah, kalo ini selera gue. Hahaha.. Dari dulu gue selalu
tertarik sama cowo yang cerdas, tegas, dan fokus pada tujuan hidupnya. Ini gue
lihat dari peran Professor Kim. Orang kedua adalah pemeran Park Shi On, yaitu
Moon Joo Won. Ketampanannya mungkin kalah dibandingkan dengan aktor Korea
lainnya, namun kemampuannya memerankan orang yang menderita autism (menurut gue
ini susah banget dan jempol banget buat sang aktor), kemampuannya bernyanyi,
itu udah bisa mengalahkan orang yang sekedar tampan.
Kelima, belajar menghargai. Film ini mengingatkan gue untuk lebih menghargai orang
lain, siapapun itu. Kita semua sama-sama manusia, punya kelebihan dan
kekurangan.
Keenam, tetap realistis. Ini
dia yang tetap harus dicamkan dalam pikiran. Drama Asia selalu sukses membuat
kita menetapkan gambaran ideal di kepala kita. Contohnya, standar cowo idaman
dan proses percintaan. Nilai yang ada dalam film dapat berkontribusi kita untuk
menjadi orang yang lebih baik, namun jangan sampai kita menetapkan standar
berdasarkan film.
Pada akhirnya, gue rasa gue
akan coba lagi nonton film drama Asia macam ini setelah 8 tahun
meninggalkannya. Tulisan ini memang banyak ngga pentingnya, tapi gue cuma berharap
moga-moga sharing kali ini bisa bermanfaat meskipun cuma dikit.
No comments:
Post a Comment