Tuesday 26 April 2011

Inspirasi datang! Mimpi baru datang!

Tuesday, 26 April 2011

Inspirasi datang! Mimpi baru datang!

Ngga tau kenapa, tiba2 kemarin gue berimajinasi. Dulu gue ngerasa ditembak di tempat yang romantis itu pasti menyenangkan. Gue ingin menikah di hadapan Tuhan Yesus karena gue ingin Dia yang memberkati pernikahan gue kelak. Lalu, entah kenapa gue berimajinasi ditembak calon cowok gue di Gereja. Hahaha.. Kayaknya baik aja, menunjukkan sisi keseriusan dia dalam menjalin hubungan yang baik, dengan meminta bimbingan Tuhan.
Pas paskah kemarin, Pendeta bercerita lucu deh, tentang pengalaman beliau pergi ke Bukit Golgota tempat Yesus disalibkan.Pas beliau berkunjung kesana, ada syuting penyaliban Yesus yang diperankan oleh orang Amerika. Si pemeran Yesus dicambuk beneran oleh pemeran pemukulnya. Makin lama makin serius dan makin kencang pukulannya sampai-sampai si pemeran Yesus ngejar-ngejar dia. Sayangnya, larinya kalah cepat, jadi si pemeran Yesus berkata, “Tunggu sampai kebangkitan gue yaa!! Ntar gue kejar lu!!!”
Hahaha… Konyol abis ceritanya. Gue jadi ngebayangin film “Passion of The Christ”, dimana si pemeran Yesus itulah yang bertindak seperti yang diceritakan Pak Pendeta. Gue suka banget deh sama si pemeran Yesus di film "Passion of The Christ" itu, wajahnya merepresentasikan wajah Yesus di hati gue. Inti di balik cerita itu, cuma Yesus yang punya hati besar dan luar biasa dan ngga ada manusia yang mampu menandingi kebesaran hatinya..
Gue jadi punya mimpi baru.. Suatu saat, pengen rasanya berkunjung ke Israel, Yerusalem, mengunjungi tempat-tempat yang pernah dikunjungi Yesus.
Semoga mimpi ini terwujud suatu saat nanti. Amin :)

Tuesday 5 April 2011

VIDEO POLISI GORONTALO JUSTRU MEMPERBAIKI CITRA POLISI

Selasa, 5 April 2011
Seperti biasa pada pagi hari sebelum saya berangkat bekerja, gue setel TV sambil siap-siap berangkat kerja. Tiba-tiba suatu berita membuat gue ngakak pagi-pagi. Wah, makasih banget lho Pak Polisi Briptu Norman Kamaru. Makasih banyak uda memberikan hiburan di pagi hari, tidak hanya senyuman, namun juga sukacita karena tertawa.
Tawa saya bukan tawa mengejek, tapi benar-benar tawa ceria karena tingkah lucu nan konyol Bapak. Gaya yang diberikan lucu dan pas, belum lagi ditambah rasa percaya diri Bapak, wajah Bapak yang juga kocak, dan lagu yang digunakan. Seketika itu juga saya langsung penasaran ingin menonton video tersebut secara lengkap. Dalam hati berkata, nanti cari videonya ah di kantor.
Jam istirahat makan siang sudah dimulai. Saya pun teringat kembali akan video kocak tersebut. Berhubung saya belum mendapatkan asupan berita secara online, saya buka yahoo.com dan tanpa sengaja menemukan artikel mengenai video tersebut. Dilihat dari judulnya, “Goyang India Polisi Muda”, seketika itu juga saya antusias membaca beritanya. Saya membaca komentar masyarakat luas dan saya setuju dengan pendapat mayoritas yang mengatakan bahwa video tersebut menghibur dan justru membuat citra polisi “membaik”, terlihat bersahabat dan serasa dekat dengan masyarakat.

Memang ada pemberitaan bahwa polisi tersebut tidak etis karena bertingkah laku seperti itu saat menggunakan seragam polisi dan sedang menjalankan tugasnya. Ada juga pemberitaan bahwa itu dikhawatirkan akan menurunkan citra polisi. Satu hal yang dilupa, citra itu bukan pihak internal yang menilai sendiri. Citra itu didapat dari menyaring intisari pendapat masyarakat keseluruhan.
Saya membuka Youtube dan mencari durasi video aslinya (siapa tau ada yang berdurasi lebih lama dan lengkap), dan video yang saya temukan di Youtube juga sama, berdurasi 6 menit 30 detik. Bedanya hanya dijudul video, yaitu “Polisi Gorontalo Menggila”. Saya tertarik membaca komentar-komentar yang ada karena video tersebut sudah ditonton oleh 164.460 orang, 2.633 orang menyukai video tersebut, dan hanya 34 orang yang tidak menyukai video tersebut. Komentarnya pun sudah mencapai 3.280. Ternyata masyarakat luas mengatakan terhibur dengan video tersebut dan ada indikasi bahwa peristiwa tersebut justru memperbaiki citra kepolisian dari yang kaku menjadi bersahabat. Inilah sisi manusiawi seorang polisi. Polisi juga manusia, begitulah orang memakluminya.

Bagi saya, hal itu sah-sah saja. Jika memang akan diberikan sangsi, hendaknya ada sebab yang kuat, tidak hanya mengenai kode etik semata toh tingkah laku beliau menghibur dan justru memberikan promosi gratis serta pencitraan yang positif J