Friday 27 May 2011

Dedicated For My Thesis Advisor, Bapak Edhy Aruman, M.Si




Dalam menyusun skripsi S1 ini, banyak teman-teman yang bilang gue beruntung. Dosen pembimbing (atau yang biasa disebut dengan “Dospem”) itu dipilihkan oleh pihak kampus. Dospem yang dipilihkan untuk membimbing penyusunan skripsi gue adalah Bapak Edhy Aruman, M.Si.
Awalnya dospem yang dipilihkan oleh pihak kampus bukanlah Pak Edhy. Setelah bertemu dan berdiskusi, gue dan dospem terdahulu memutuskan untuk mengambil keputusan terbaik, yaitu ganti dospem. Akhirnya gue diinformasikan pihak Thesis Bureau bahwa dospem gue adalah Pak Edhy.
Berhubung pada waktu itu gue belum mengenal Pak Edhy, gue cari tau informasi dari teman-teman. Informasi yang gue dapat rata-rata sama, yaitu dospem gue asik. Kebanyakan bilang, “Wah, enak banget sih lu dapet dospemnya Pak Edhy”. Perasaan jadi tentram deh dengar komentar ok2 semua. Hahaha..
Selama proses bimbingan, Pak Edhy membimbing dengan sabar. Cara membimbingnya pun praktis dan tidak muluk-muluk. Saran dan masukan disampaikan dengan cara yang mudah dimengerti. Tempat untuk bimbingan pun mudah, selalu di kampus, padahal banyak juga teman-teman yang kelabakan mesti nemuin dospemnya di luar kampus.
Moment-moment perjuangan yang paling gue ingat adalah saat gue butuh tanda tangan Pak Edhy sebagai syarat mengikuti sidang proposal skripsi. Waktu itu mepet banget waktunya karena satu dan lain hal. Untungnya kantor Pak Edhy ada di daerah Tanah Abang, jadi dekat. Namun sialnya, waktu itu Obama datang dan bikin macet dimana-dimana sampai banyak mulut mengumpat dan berdosa, Hahaha.. Kedatangan Obama juga berdampak luar biasa untuk gue saat itu. Beliau lewat di sore hari, saat Jakarta sedang dihampiri Si Komo, ditambah hujan. Ya sudah, welcome to Jakarta, enjoy (the traffic jam of) Jakarta! Hahaha..
Perjuangan banget ya Pak saat itu saya sampai naik ojek, hujan-hujanan dan cari-cari warnet untuk nge-print data yang kurang. Tapi justru itu kenang-kenangan juga, salah satu perjuangan menyusun skripsi yang tak terlupakan.
Dibimbing Pak Edhy itu simple. Koreksi bisa dilakukan dengan mengirimkan hasil skripsi kita melalui email untuk dicek, nanti Pak Edhy bakal baca, cek, dan kasih komentar-komentar sebagai bahan evaluasi. Ngga perlu ribet-ribet nge-print karena: (1)boros tinta, apalagi anak kos yang harus nge-print di warnet, bisa-bisa wassalam,deh dompet ini (2)praktis, kalo ada komentar di satu bagian, kita tinggal tambahin lagi dengan ketik lagi aja, (3)turut mendukung kampanye penyelamatan global warming, (4)melindungi hutan, secara hemat kertas.
Yang kadang bikin geregetan itu cuma satu, yaitu Pak Edhy suka lama baca dan balas BBM. Huaaaa!!! Padahal gue suka protes sih. Hehehe.. Tapi gue berusaha mengerti kalau Pak Edhy sibuk, karena aktivitasnya sehari-hari.
Gue beruntung banget dapet dospem yang membimbing skripsi gue dengan efisien. Hahaha… Sampai-sampai, proses skripsi ini sebenarnya bisa lebih cepat dari yang ada, Cuma gue-nya aja yang kadang kelewat santai dan sibuk dengan urusan lain. Hehehe.. Pak Edhy baik banget deh, sampai-sampai gue yang ditelepon Thesis buat cepat-cepat urus soft cover dan daftar sidang.
After all this time, terima kasih banyak untuk Pak Edhy yang udah membimbing saya dengan sabar. Maaf ya Pak kalau saya suka meneror Bapak melalui BBM. Hahaha.. Tetap sukses ya Pak.. Saya doain karirnya makin sukses dan dapat meraih gelar Doktor =D

Thursday 26 May 2011

Saya LULUS! Horayyyy =D


Persiapan Sebelum Sidang




My Name Officially Become: Felicia, S.I.Kom

Sidang Bersama Christina Angela Oey, teman sekelas

Bersama Dosen Pembimbing, Bapak Edhy Aruman, M.Si
Rabu, 25 Mei 2011
Hari ini adalah moment bersejarah dalam hidup gue, merupakan hari penentuan kuliah S1 gue selama 4 tahun. Ya, hari ini adalah hari sidang skripsi =D
Rasanya harap-harap cemas, takut banget dapat pertanyaan yang sulit atau gue ga bisa jawab. Gue adalah peserta kedua, dan ketika peserta pertama masuk, barulah jantung gue deg-degan rasanya. Menjelang saat-saat kritis begitu, rasanya gue mau (maaf) boker. Hahaha…
Peserta pertama masuk dan keluar dengan berkata bahwa dia diajukan pertanyaan seputar teori oleh Professor DR. Yuwana, Waduh, matilahhh…. Meskipun begitu, gue tenang karena panelis hari ini baik-baik, yaitu Prof DR. Yuwana, Mam Elke Alexandrina, Bapak Edhy Aruman (dosen pembimbing gue) dan moderatornya adalah Mam Agnes Amelia. Wah, bersyukur bangetttt….
Tibalah saatnya gue sidang. Ketika sudah di dalam, gue ada waktu untuk menenangkan diri sambil menunggu kehadiran Professor selaku Chairman sidang hari itu. Puji Tuhan gue bias mempresentasikan hasil skripsi gue dengan lancar, meski terkadang belibet ngomongnya.
JRENG! Tiba saatnya sesi pertanyaan dan gue agak kesulitan dalam menjawab pertanyaan Professor. Tapi, Puji Tuhan banget Profesor Yuwana baik hati =D
Setelah sesi tanya jawab selesai, gue dipersilakan keluar sebentar, sekitar 5-10 menit gitu, agar panelis dapat berdiskusi. Akhirnya gue dipanggil lagi masuk ke dalam ruang sidang untuk menerima hasil sidang. Waduh, deg-degan deh.. Muka senyum tapi senyum harap-harap cemas. Professor bertanya apa gue siap mendengar hasil sidang tersebut dan menerima segala hasilnya, meski hasil terburuk pun? Waduhhh… Gue jawab “siap Prof”, namun dengan senyum harap-harap cemas. Akhirnya, GUE DINYATAKAN LULUS =D
Mau tau ekspresi gue? Muka gue bengong karena masih shock. Mungkin ekspresi wajah gue membingungkan Professor kali yaa.. Masa dinyatakan lulus tapi bengong gitu. Hehehe.. Sampai-sampai Professor bertanya apa gue senang mendengar hasilnya? Akhirnya gue sadar dan jawab, “Senang, Prof”

Barulah saat itu senyum bahagia menghampiri wajah gue, dan gue ngga bisa tahan air mata gue. Gue terharuuu… Huaaaa!!!! SAYA LULUS!!! Hahaha…
Gue sampe disuruh salamin Professor dan panelis lainnya saking masih bengongnya di depan.. Malu juga sih ga bisa menahan rasa terharu itu sampai-sampai gue menitikkan air mata bahagia di depan mereka, gue cuma bias bilang terima kasih berkali-kali dan minta maaf kalo gue ngga bisa menahan air mata bahagia saking terharunya.
Panelisnya baik hati semua, dan mereka berpesan kalau bisa lanjutin kuliah ke S2 dan S3. Gue menyadari untuk sidang S2 nanti, gue harus banyak-banyak belajar dan membaca lagi. Untuk S3, belum ada kepikiran sampai sana. Hehehe…
Above all things, terima kasih Tuhan Yesus uda ngabulin doaku, terima kasih buat Papi dan Mami, keluarga, teman-teman, dan relasi yang tidak dapat disebutkan namanya satu-persatu dalam mendukung gue. Akhirnya nama gue menjadi Felicia, S.I.Kom.
Perjuangan masih panjang, S2 juga harus kelar hingga nama berubah lagi jadi Felicia, M.I.Kom. Tetap semangat dan terus belajar =D
Buat teman-teman yang mau sidang skripsi, tetap semangat yaa.. Kuasai isi skripsi kalian. Buat gue, gue paling sulit menguasai teori karena jujur gue ngga suka baca-baca teori. Hahaha… Tetap semangat, kalau uda masuk ruang sidang, awali dengan berdoa dan tarik nafas dulu lalu hembuskan. Rasanya ngga setegang yang dibayangkan kok, lebih tegang pas sesi tanya jawabnya, terlebih saat pertanyaan itu dirasa sulit atau jawaban yang kalian berikan tidak mampu memuaskan panelis.
Intinya, persiapkan diri secara matang, tetap mengendalikan diri (jangan terlampau grogi), percaya diri, dan di sesi Tanya jawab, jawab semampu kalian. Jangan asal jawab atau sok tau, lebih baik jawab berdasarkan teori yang ada. Apabila pertanyaan tersebut tidak mampu dijawab, berkatalah terus terang seperti, “Maaf Prof saya kurnag mengerti jawabannya, mungkin ada masukan dari Prof untuk perbaikan skripsi saya”
Sekian teman-teman, semoga sidang kalian sukses! =D

Tuesday 24 May 2011

The DEADLINE is Coming!



Tomorrow morning I will face a thesis defense to get my bachelor degree as Bachelor of Communication, in Indonesia it will be “S.I.Kom”, so my name will become Felicia, S.I.Kom.
How’s my feeling? It’s all about magic! Sometimes I feel OK, sometimes I feel afraid, sometimes I feel so excited. Hahaha.. I do really bless to have family and friends who support me all the best they can support. They say that I will pass the thesis defense with good score. Actually, I just hope to be able to pass it smoothly just like my thesis proposal defense some months ago. I don’t really hope to get A score. However, if only I get A score, I will present it to Jesus and my family, especially to my beloved father.
My father is the one who really makes me calm. He is really sure that I can pass it. He never asks me to get good or best score in my study. Sometimes I feel that he is really sure with my capability although I’m not sure with my own capability.
The thesis defense will be faced tomorrow, but my preparation is only 70% until now! I know that it seems like I’m not serious to face it.. Yeah, let me admit that sometimes I feel like I don’t have any spirit on it.
I went to church on Sunday morning (May 22) and I ask the prayer team there to pray for my thesis defense. I also ask my friends and my family to pray for me so I can pass it smoothly. Once again, I don’t ask for the best score (A). If I get it, I will present it to Jesus Christ and to my daddy. It’s nice to hear my dad’s friends tell me how proud my father is. When they tell me those stories in front of my dad, I know that my dad is shy and proud of me =D

Monday 23 May 2011

Yoghurt-Yoghurt-YOGHURRTTTTTTT =D



Yoghurt is one of my favorite dessert. I usually grab it with my best friend, Mega Kartika. We go to Mall to shopping or ice skating or even to hang out. Yoghurt is one of a must thing to buy. Haha…
We usually go to J.Co to buy yoghurt named J.Cool. We love to spend our valuable time together there to share our stories. We love J.Cool because the flavor is excellent and suitable for our tongues, the place is convenient, and the packaging of the yoghurt itself is good besides of the acceptable price of course :p

Wednesday 18 May 2011

Antara Masa Lalu, Saat Ini, dan Masa Depan


Ada kalanya kenangan itu harus dikubur..
Kadang kita menangis untuk sesuatu yang indah, suatu kenangan di masa lalu. Kita menangisinya karena kita tau itu adalah kenangan indah yang mungkin tidak akan bisa terulang lagi. Saking indahnya, kita tidak lagi tersenyum, melainkan menangis.
Kenangan indah di masa lalu tidak selamanya indah. Ada kalanya kita harus menguburnya dalam-dalam karena akhirnya kita sadar bahwa kenangan itu justru mengganggu hidup kita saat ini, bahkan juga berpotensi mengganggu masa depan kita.
Ada yang datang, ada yang pergi.. Ada yang harus dipertahankan, namun ada juga yang harus dilepas, bahkan dilupakan. Hanya ada tiga masa dalam hidup, yaitu masa lalu, saat ini, dan masa depan. Mana yang lebih penting?
Hidup terlalu singkat untuk mengenang masa lalu yang menjatuhkan masa depan kita. Sehancur-hancurnya masa lalu, selama Tuhan masih memberikan nafas hidup kepada kita, gue percaya kalau Tuhan masih mengijinkan kita memiliki pengharapan di masa depan.
Masa lalu biarlah berlalu. Yang terpenting saat ini adalah menjalani hidup yang ada hari ini dan berharap untuk masa depan. Hidup layaknya hari ini adalah hari terakhir kita hidup. Melakukan semuanya dengan lebih baik dengan belajar dari masa lalu. Do your best and let God do the rest.

Sidang Skripsi Mendekat. Arrggghhhhh!!!!!!!

18 May 2011





Berawal dari keinginan pribadi dan keinginan dosen yang pengen siding gue cepat, akhirnya terus mundur hingga Bulan Mei. Kata teman-teman, dosen pembimbing gue baik sekali, mau daftarin gue sidang tanggal 23 Mei 2011. Shock juga, karena sudah diteleponin thesis agar cepat-cepat urus soft cover.
Akhirnya, pada hari Senin (16 May 2011) soft cover itu selesai, dikumpulkan, dan resmilah gue mendaftarkan diri untuk sidang. Ternyata gue sidang tanggal 25 May 2011, mundur 2 hari dari yang telah direncanakan.
Masih ada waktu sekitar seminggu lebih untuk mempersiapkan diri, namun tetap aja rasanya campur aduk. Takut banget kalau ingat-ingat cerita dosen-dosen dan teman-teman tentang cerita unik seputar sidang. Kalau sampai ditanya, bukunya Kotler warna apa, berapa halaman dan isinya apa aja? Waduh, gaswat, bisa rata muka gue di dalam sidang kalau sampai dapat pertanyaan yang tidak diduga seperti itu. Apalagi buku yang gue pakai jumlahnya ada 27 buku dan gue membaca isi buku itu yang relevan aja dengan penelitian gue.
Skripsi tersebut murni gue buat sendiri. Meskipun begitu, tetap aja masih ada rasa takut. Saat ada rasa takut di dalam diri itu ada, justru teman-teman dan bokap yakin banget kalau gue bisa. Wah, ambil positifnya aja deh. Kalau orang lain percaya sama kemampuan gue, gue juga harus percaya sama kemampuan diri sendiri. Akhir-akhir ini gue sedang memusatkan perhatian pada skripsi tersebut, tetap mempelajarinya lagi dan lagi, mensugesti diri untuk tetap optimis, dan berdoa sama Tuhan.
Sidang itu suatu momok yang menyeramkan bagi gue, karena dipengaruhi cerita-cerita orang sekitar kali yaa… Ibaratnya, penentuan kuliah selama 4 tahun, lulus atau tidak. Tapi percaya ajalah, gue pasti bisa. Tuhan pasti memampukan gue ;)