Saturday 27 February 2010

Campur tangan TUHAN dalam hidup

Ada satu cerita...

Suatu hari ada seorang anak dengan Papanya berjalan-jalan ke Mall. Sang anak melihat sebuah bola yang dijual di toko mainan dan meminta Papanya untuk membelikan bola itu. Entah dengan alasan apa, sang Papa menolak. Marahlah anak itu, dia menangis, teriak dan berkata, "Papa jahat! Papa pelit! Papa ngga mau beliin aku bola itu, pasti Papa tidak sayang aku!!!"

Keesokan harinya, Sang Papa mengajak anak itu pergi lagi ke satu tempat. Apa kamu tau kemana dia membawa anaknya? Dia membawa anaknya pergi ke satu toko yang khusus menjual aneka bola. Saat tiba di toko tersebut dan masuk ke dalamnya, si anak terdiam dengan mata berkaca-kaca.

"Sayang, pilihlah satu bola yang kamu suka. Pilihlah yang terbaik, berapapun harganya Papa akan belikan untuk kamu," ucap Sang Papa. Anak itu tetap terdiam... Tiba-tiba dia memeluk Papanya dan menangis.

"Terima kasih Papa, terima kasih atas kebaikan Papa. Maafkan aku karena kemarin aku sudah marah sama Papa dan mengatakan Papa adalah Papa yang paling jahat sedunia karena tidak membelikan aku bola, aku sayang Papa..."

Sang Papa tersenyum dan berkata, "Bukannya Papa jahat tidak membelikan kamu bola kemarin, tapi Papa tau bahwa bola itu bukan bola yang bagus dan terbaik. Papa sayang kamu dan Papa hanya ingin memberikan yang terbaik buat kamu, sayang."


Teman-teman, begitu juga peran serta Tuhan dalam hidup kita. Kita pasti pernah memiliki suatu keinginan yang ternyata tidak dikehendaki Tuhan untuk terjadi. Kita marah dan bertanya-tanya mengapa Tuhan tidak meluruskan jalan kita, kita mengambil kesimpulan mungkin Tuhan tidak sayang pada kita.

Ngga jarang yang pergi meninggalkan Tuhan dengan alasan, Tuhan ngga sayang dengannya, membiarkan dia jatuh, sedih, dll. Melalui cerita ini, sebenarnya ada sesuatu yang dapat dipetik sebagai pelajaran berharga. Tuhan mungkin tidak memberikan apa yang kita inginkan sehingga kita jatuh dan sedih. Satu hal yang perlu diingat, sekalipun kita "jatuh", Tuhan tidak akan membiarkan kita "terlentang", jika kita bersandar pada-Nya, percayalah Tuhan akan mengangkat kita jauh lebih tinggi dari sebelumnya. TUHAN SAYANG KITA.

Sebagai contoh nyata aja, saya pernah menjalani hubungan serius dengan seseorang dan betapa hancurnya hidup yang saya rasakan ketika saya sadar Tuhan tidak menghendaki kami bersama. Rasanya? Sakit lah... Tapi saya mau belajar percaya pada cerita ini, Tuhan udah punya rencana lain, rencana yang sangat indah. Suatu hari nanti akan tiba saatnya Tuhan memberikan yang terbaik bagi kita semua.

No comments: