Saturday 21 August 2010

SolusiLIFE! Membawa Berkat


SolusiLIFE! hari Jumat, 20 Agustus 2010, sungguh membawa berkat bagi saya.

Di awal acara ditampilkan seorang pria berhati malaikat bernama Thoman Selan. Dia adalah seorang Hamba Tuhan yang mendedikasikan hidupnya bagi saudara-saudara kita di luar sana yang menderita kelainan jiwa atau yang biasa disebut orang sebagai “Orang Gila”. Dia memberi makan mereka, bahkan membawa mereka tinggal di rumahnya, merawat mereka, mendampingi mereka. Bayangkanlah! Di saat Pemerintah tutup mata terhadap mereka, Tuhan mengirim malaikat tersebut untuk mereka.

Awalnya saya berpikir, “Mana mungkin mereka bisa sembuh. Dia bukan dokter dan tidak memiliki kemampuan atau pengetahuan apapun”. Namun ternyata kuasa Tuhan itu sungguh nyata. Ada beberapa mantan orang gila yang diasuhnya dan sembuh. Saat penggusuran besar di daerahnya sempat membuatnya putus asa, dia mendengar suara Tuhan yang kurang lebih berbisik, “Ini bukan pelayananmu melainkan pelayanan-Ku (Tuhan).”

Acara dilanjutkan dengan seorang gadis belia berusia 14 tahun yang turut berpartisipasi dalam menyumbang uangnya untuk mendukung acara SolusiLife!. Saya sungguh kagum padanya karena itulah salah satu cara untuk menjadi berkat bagi orang lain. Jujur, saya ingin berpartisipasi menyumbang juga, mungkin nanti saat sudah bekerja *saat ini belum siap padahal hanya 65rb, memalukan sekali saya ini T_T

Selanjutnya, reka adegan tentang dendam seorang anak terhadap ayahnya yang sudah dipendam sejak ia kecil. Saat sudah dewasa dan melalui proses panjang, anak ini diberi hati untuk mengampuni.

Di penghujung acara, sang pembawa acara menunjukkan sebuah pot ukuran sedang dan sebuah pohon kecil yang dapat ditanam dan dirawat di dalam pot tersebut. Pohon kecil tersebut akarnya masih kecil dan rapuh. Seorang wanita menanam dan membesarkan pohon tersebut di dalam pot dan meletakkannya di halaman rumah. Beberapa tahun kemudian, sang wanita melihat pohon tersebut makin besar dan pot tersebut pecah karena akarnya yang makin besar pula. Meskipun demikian, ia membiarkannya hingga bertahun-tahun berikutnya, ia mendengar pecahan keramik di halaman rumahnya. Awalnya ia mengira ada gempa bumi, namun setelah di cek, ternyata keramik di halaman rumahnya pecah karena akar tersebut. Ya! Akar tersebut makin besar hingga tanpa disadari mampu merusak halaman rumah!

Sang pembawa acara menganalogikan akar tersebut dengan dendam di hati kita. Jika sedari awal ”akar” tersebut kita pendam di dalam hati, suatu saat ”akar” itu mampu menghancurkan hidup kita. Dendam akan mengacaukan hidup kita.

Lalu bagaimana solusinya?

Sejak ”akar” itu mulai muncul dalam hati kita, kita harus cepat menyadarinya. Mengampuni itu bukanlah perkara mudah. Mengampuni merupakan hal tersulit dalam hidup ini. Tapi berdoalah saja pada Tuhan untuk memohon hati yang dapat mengampuni. Seringkali saat saya sulit mengampuni seseorang yang menyakiti hati saya, saya merenung bahwa masih banyak orang lain yang jauh lebih disakiti hatinya. Saya pun melakukan banyak kesalahan pada orang lain. Terlebih saat saya menyadari, Yesus telah mati di kayu salib untuk menebus dosa kita semua. Itulah yang saya lakukan dan saya sangat bersyukur saya telah mampu mengampuni orang lain yang bersalah kepada saya. Saya telah mampu mengampuni orang lain yang telah menyakiti hati saya.

Secara jujur saya akui, hingga kini mengampuni adalah salah satu hal tersulit untuk dilakukan. Hingga saat ini pun, terkadang saya masih teringat akan perbuatan orang yang melukai hati saya dengan sedemikian rupa. Inilah proses hidup kawan. Kita semua terus belajar dan belajar. Mari kita terus belajar untuk mengampuni orang yang melukai hati kita. Berdoalah meminta hati yang mampu mengampuni.. Tuhan pasti sanggup bekerja dalam hidup kita dengan cara-Nya yang luar biasa. Amin.

”Aku Percaya Doaku Didengar Tuhan”

1 comment:

Felicia Fey said...

Silahkan baca www.jawaban.com untuk jelasnya =)