Cerita ini gue dapat melalui BM (Broadcast Message) di BlackBerry. Gue ga tau siapa pengarangnya, tapi bagus banget ceritanya. Ceritanya tentang seorang wanita yang begitu mencintai suaminya, meski sering disakiti hati dan fisiknya, namun dia selalu mau memaafkan dengan seikat bunga mawar sebagai bentuk permohonan maaf suaminya. Kira-kira beginilah ceritanya:
Masa muda kulalui denganmu sebagai kekasihku. Masa-masa pacaran kita lalui dengan suka dan duka bersama-sama. Seringkali ketika kau menyakitiku dengan perbuatanmu, engkau datang da meminta maaf kepadaku dengan tulus, tidak lupa dengan seikat bunga mawar sebagai ungkapan penyesalan dan rasa cintamu padaku.
Waktu berlalu, kita pun menikah. Engkau masih sama, selalu memberikan aku bunga mawar ketika engkau menyakiti hatiku dan meminta maaf kepadaku. Engkau begitu pintar meluluhkan hatiku. Engkau tau aku mencintaimu dengan tulus.
Semakin lama, sifatmu semakin jadi. Engkau tidak hanya menyakiti hatiku, namun juga menyakiti fisikku. Seringkali ketika ktia bertengkar, engkau memukulku hingga luka-luka dan memar-memar di sekujur tubuhku. Namun, aku selalu bisa memaafkanmu dengan tidak lupa menerima seikat bunga mawar lagi. Aku selalu mampu luluh dengan sikap manismu yang terkesan sungguh-sungguh menyesal dan minta maaf.
Hari ini adalah hari dimana aku menerima bunga mawar terakhir darimu. Aku menerimanya tidak dengan tanganku sendiri, melainkan engkau meletakkan bunga mawar tersebut di atas kuburanku. Kita bertengkar lagi dan engkau membuatku luka-luka lagi hingga aku tidak kuat dan aku meninggal di tanganmu sendiri.
Andai saja daridulu aku berani mengambil keputusan untuk mengakhiri semuanya, tentu semuanya tidak akan berakhir seperti ini..
No comments:
Post a Comment