Thursday 25 November 2010

The Past, Present, or Future?



Kamis, 25 November 2010.



Saat menjalani program magang gue hari ini, seperti biasa di pagi hari gue memulai kerjaan gue dengan media monitoring. Sekitar 22 media gue baca dan tanpa sengaja gue mendapatkan sebuah kata-kata inspirasional yang luar biasa. Di sudut kiri Koran "Harian Terbit" (23 November 2010), gue membaca kata-kata mutiara yang isinya:



"Bila kita mengisi hati kita dengan penyesalan untuk masa lalu dan kekhawatiran untuk masa depan, kita tak memiliki hari ini untuk kita syukuri"



Kata-kata ini mengajarkan gue bahwa penyesalan itu penting agar kita tidak mengulangi kesalahan di masa mendatang, namun bukan berarti hidup kita dipenuhi dengan rasa penyesalan itu terus-menerus. Menyesal sah-sah saja, tapi kalau disesali tanpa henti, apa gunanya? Wasting time. Hehe..


Hal lain yang gue pelajari dari kata-kata mutiara ini adalah masa depan bukan untuk dikhawatirkan. Tuhan juga berkata bahwa kekhawatiran itu tidak ada gunanya, tidak akan mengurangi sehasta pun masalah kita. Jadi, jalani hidup apa adanya hari ini. Berharap untuk sesuatu di masa depan dan target itu sah-sah saja, tapi tidak untuk dikhawatirkan. Just do your best and let God do the rest.


Intinya, penyesalan dan kekhawatian itu tidak ada gunanya. Yang penting adalah menjalani hari ini dengan sebaik-baiknya. Saat kita terbangun di pagi hari dalam keadaan sehat dan Tuhan memberikan nafas secara 'gratis' terhadap kita, itu artinya Tuhan sangat sayang pada ktia dan mengizinkan kita untuk menjalani satu hari yang baru, jadi untuk apa diisi dengan penyesalan dan kekhawatiran? Lebih baik kita menjalani hari ini dengan sebaik-baiknya sebagai ungkapan rasa syukur kita kepada Tuhan dan tidak lupa untuk bersyukur untuk segala hal yang terjadi dalam hidup kita baik suka maupun duka. =)

No comments: