Sunday, 22 January 2012

Hal yang Harus Ada di Hari Imlek


Imlek adalah perayaan tahun baru China yang dirayakan oleh orang China di seluruh dunia. Perayaan tahun baru ini juga merupakan tanda pergantian tahun shio yang lama ke tahun shio yang baru, dan juga sebagai perayaan menyambut datangnya musim semi di negeri Cina.

Imlek dirayakan dengan sukacita dan keceriaan. Ini adalah hari dimana keluarga besar berkumpul dan merayakannya. Itu sebabnya Imlek acapkali diidentikan dengan warna merah, yang merupakan simbol warna yang memiliki arti “keceriaan”. Disamping itu, hal-hal yang harus ada di Hari Imlek adalah:


Angpao
Source: www.aspal-putih.blogspot.com
Ini adalah hal wajib yang harus ada di Hari Imlek. Angpao diberikan setelah adanya kata-kata “Kiong Hi” (artinya: Selamat Tahun Baru). Tradisi ini dilakukan setelah si penerima angpao terlebih dahulu bersembahyang kepada leluhur mereka. Umumnya, kata “Kiong Hi” harus ditujukan kepada orang yang paling dituakan terlebih dahulu. Orang yang sudah menikah wajib memberikan angpao kepada mereka yang belum menikah, terlebih kepada anak kecil. Besar kecilnya jumlah uang didalamnya tergantung kepada kebijakan pemberi angpao. Biasanya, mereka yang berusia lebih tua (belum menikah) akan menerima angpao dengan nominal lebih besar daripada mereka yang lebih muda. Itu sebabnya mengapa dalam satu keluarga, jumlah nominal angpao yang diterima antara kakak dan adiknya seringkali tidak sama. Si kakak seringkali memiliki uang yang lebih besar daripada penghasilan angpao si adik.


Baju Baru
Source: www.indopos.co.id
Tahun baru, baju baru. Ini merupakan suatu tradisi yang sudah terbentuk dari dahulu. Bagaimana pun susahnya kehidupan ekonomi seseorang, Imlek terasa tidak lengkap bila tidak menggunakan baju baru. Banyak etnis Tionghoa yang antusias dalam berbelanja secara besar-besaran untuk menyambut Imlek. Cheong Sam merupakan pakaian khas Imlek. Mangga Dua menjadi salah satu tempat favorit untuk berbelanja. Warna favorit untuk baju tentu saja warna merah sebagai lambing keceriaan. Ada suatu kepercayaan etnis China yang menganggap bahwa warna hitam, biru, putih dan kuning sebaiknya dihindari karena keempat warna ini melambangkan dukacita / kematian.


Aneka Macam Kue
Source: www.antarafoto.com
Kue kering favorit Imlek antara lain kue nastar, kue lidah kucing, kue sagu keju, kacang ketapang, dan kue kering lainnya. Tak hanya kue kering, aneka macam manisan dan permen juga melengkapi maraknya perayaan Imlek. Glodok dan Petak Sembilan merupakan tempat favorit bagi etnis China di Indonesia untuk memburu kue dan permen tersebut.


Barongsai
Barongsai sudah ada di Indonesia sejak abad ke-17. Di Indonesia sendiri, barongsai boleh ditampilkan sebagai warisan etnis Tionghoa karena jasa dan kebijakan Alm. Bapak Abdurrahman Wahid di tahun 2000 dengan mencabut Impres No. 14/1967 dan  menindaklanjutinya dengan mengeluarkan KepPres No. 19/2001 tertanggal 9 April 2001 yang isinya adalah Imlek dianggap sebagai Hari Libur bagi mereka yang merayakan. Keputusan ini diperkuat oleh pengukuhan Ibu Megawati di tahun 2002. Beliau sangat berjasa bagi etnis Tionghoa dan sampai selamanya keturunan etnis Tionghoa akan selalu mengenang jasa baik Pak Gusdur. Dalam perkembangannya, Barongsai mengalami banyak penyesuaian dan perkembangan, seperti dilakukan di atas tiang tinggi, variasi kembang api di mulutnya, dan ditampilkan seara spektakuler di berbagai Mall besar. 


Lampion Merah
Source: www.wikipedia.com
Lampion merah seringkali dipanjang di halaman rumah dan dekat pintu masuk. Lampion merah memiliki makna keberuntungan. Lampion tidak hanya dipajang di halaman rumah. Saat ini, lampion banyak ditemui di berbagai Mall dan jalanan untuk memeriahkan suasana Imlek.


Jeruk
Source: www.unggulcenter.org
Etnis Tionghoa percaya bahwa jeruk memiliki makna sebagai buah pembawa rejeki. Jeruk lokam merupakan jeruk favorit etnis Tionghoa dalam merayakan Imlek. Warnanya yang kuning menyala diidentikan dengan simbol warna emas dan kekayaan (prosperity) dengan harapan tahun yang baru akan membawa lebih banyak kesuksesan dan rejeki. Jeruk ini juga diidentikan dengan lambang keharmonisan keluarga.


Kue Keranjang
Kue keranjang terbuat dari tepung ketan dan gula dengan tekstur yang kenyal dan lengket. Kue keranjang merupakan salah satu hidangan bagi para leluhur untuk disembahyangkan. Kue ini baru boleh dimakan pada malam ke-15 setelah Imlek (Cap Go Meh). Makna dari kue ini adalah agar keluarga dapat terus bersatu dan rukun.



Sekian info mengenai hal yang harus ada di Hari Imlek. Selamat merayakan Imlek untuk para pembaca dan blogger yang merayakan. Semoga tahun baru ini membawa rejeki, kesehatan, dan kekayaan yang berlimpah ruah.
Gong Xi Fat Chai. Angpao Na Li? LOL.

No comments: