Wednesday, 18 January 2012

Potret Memprihatinkan Pemuda Indonesia


 
Kali ini saya akan menulis blog dalam bentuk Bahasa Indonesia, karena menurut saya cerita kali ini agak memalukan apabila orang asing bisa membacanya. Hahaha…

Pada Hari Jumat, 13 Januari 2011 saya dan teman-teman saya pergi ke Gelora Bung Karno karena disana sedang ada Job Fair. Kebetulan saya dan teman saya sedang mencari sebuah pekerjaan (nasib calon karyawan T_T), sehingga kami berdua memutuskan untuk pergi kesana. Direla-relain lho, saya merelakan waktu satu hari saya, dan teman saya sampai ijin tidak masuk kantor. Hal lain yang menjadi dasar kami pergi kesana adalah kami penasaran seperti apakah Job Fair itu.

Sampai disana, kami melakukan registrasi, membeli tiket masuk (agak menyedihkan). Setelah masuk dan berkeliling, kami mengerti situasi disana. Suasana galau para pencari kerja dengan berlembar-lembar CV di tangan mereka. Kebetulan kami tidak membawa CV karena saya pikir perusahaan memiliki computer sehingga kami bisa meng-copy paste saja CV kami. Hahaha..

Jadilah kami hanya berkeliling sambil menerima brosur-brosur dari banyak perusahaan tentang lowongan kerja yang mereka tawarkan. Kami berkeliling disana dan melihat-lihat sambil sibuk memegang dan menyimpan brosur-brosur tersebut.

Tiba-tiba.. TADAAA!!! Ada suatu kejadian yang menggelitik hati kecil saya. Banyak sekali orang yang mencari kerja sebagai posisi Admin, karena menurut mereka itu pekerjaan mudah, tidak membutuhkan banyak pikiran dan strategi, serta dapat uang. Bisa makan, belanja dan melanjutkan hidup, itu sudah cukup. Menyedihkan sekali mengetahui jalan pikiran mereka T_T

Ada lagi yang lebih seru. Ada sepasang orang pencari kerja dengan penampilan rapi. Sambil berjalan, si cowo bicara ke si cewe dengan gigi dirapatkan (mungkin agar tidak dimengerti orang lain). Sialnya, saya mendengar dengan jelas dan mengerti. Si cowo berkata kepada temannya tersebut, “Kalo cari kerja jangan yang serius-serius pake otak tau, yang penting dapat gaji dan bisa hidup”.

Seketika itu juga saya berkata “WOWW!!” namun tanpa suara. Tercengang, kaget, tertegun. Mereka tidak sadar bahwa ada orang lain yang mendengarnya, yaitu saya. Kaget banget pas dengar kata-kata itu. Saya berpikir dunia ini penuh dengan rasa ambisius dan optimisme, berlomba-lomba untuk menjadi yang terbaik yang mereka bisa, terlebih saat itu suasananya adalah suasana kompetitif para pencari kerja. Hahaha..

Poin yang bisa diambil disini adalah jangan ikutin cara pikir mereka. Kita semua diciptakan dengan keunikan dan talenta masing-masing. Saya sharing ini karena saya mau bilang, meskipun di luar sana ada orang seperti itu, tapi tetaplah menjadi diri TERBAIK kita. Kalo kita sama seperti mereka, mau jadi apa masa depan Indonesia ini. Kalau bukan kita yang membentuk masa depan Indonesia yang lebih baik, siapa lagi? DO YOUR BEST SELF!  :)

2 comments:

Andromeda said...

Pemikiran kamu hebat... Jaman sekarang banyak orang cuma sekedar nyari duit,gak peduli skil.. :)

Tapi yah karena faktor keadaan di masyarakat juga sih, karena sekarang jamannya "apa-apa make duit", jadi ya gitu deh.. :p

Felicia Fey said...

Halo Andromeda,

Iya, banyak yang berpikir seperti itu bahkan mereka para sarjana berpikir seperti itu. So sad.. :(

Tetap menjadi our BEST self yaa, menjadi seseorang yang tidak mengikuti arus karena kita adalah kita ^^